Tomcat! Ini dia serangga yang mendadak jadi beken. Sayangnya, ia beracun. Ah, racunnya bisa bikin kulit terasa gatal-gatal. Ckckckck. Serangan serangga ini sudah mulai menyebar di daerah Surabaya. Hmm, kita cari tahu, yuk!
Tomcat, serangga tempur!
Pesawat tempur itu bergerak sangat cepat. Serangannya pun meluncur dengan dahsyat. Begitulah kurang lebih cara kerja si Tomcat. Serangga yang satu ini bentuknya mirip pesawat tempur F-14.
Hati-hati, yah, teman-teman, ada Tomcat si serangga tempur.Foto: wikipedia
Kepalanya hitam, sementara itu di bagian dada dan perut berwarna orange dan mencolok. Warna mencolok itu menandakan, jika ia makhluk yang beracun.
Menurut Guru Besar Ilmu Serangga dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Pak Aunu Rauf, yang dikutip dari Kompas.com , mengungkapkan serangga tomcat adalah serangga yang tak asing bagi masyarakat Indonesia.
Di beberapa wilayah Indonesia, serangga tomcat sering kali disebut semut kanai atau semut kayap. Menurut Pak Aunu, tomcat merupakan spesies kumbang Paederus fuscipes .
Nah, kalau nama tomcat itu asalnya dari nama sebuah produk pembasmi pestisida di luar negeri. Selain itu, nama ini juga digunakan sebagai merek produk pengontrol populasi hewan pengerat dan produk lem semut.
Racun pembuat gatal
Serangga bernama Tomcat memang beracun tapi enggak seperti racun bisa ular kobra. Racunnya justru bikin gatal dan kemerahan.
Warga Surabaya yang terkena wabah Tomcat pun merasakan hal yang serupa. Setelah terkena racun, kulit jadi gatal lalu timbul bintik-bintik merah. Kalau makin parah, dia akan menjadi luka dan berair. Waduh, serem juga, nih!
Racun paederi inilah yang menyebabkan kulit terasa gatal. Karena itu, kalau ada Tomcat jangan dipencet karena ia bisa mengeluarkan cairan racun. Sebaiknya disemprot dengan cairan pembasmi pestisisda.
Sudah terlanjur kena racunnya? Ayo, cepat-cepat cuci bagian kulit tersebut dengan air dan sabun beberapa kali supaya racun bisa berkurang.
Kalau, masih belum sembuh juga, pergi ke dokter kulit, yah. Nanti, dokter akan memberikan salep yang mengandung salep Hydrocortisone 1 persen. Yuk, beritahu teman-teman tentang si Tomcat ini!
Tomcat, serangga tempur!
Pesawat tempur itu bergerak sangat cepat. Serangannya pun meluncur dengan dahsyat. Begitulah kurang lebih cara kerja si Tomcat. Serangga yang satu ini bentuknya mirip pesawat tempur F-14.
Hati-hati, yah, teman-teman, ada Tomcat si serangga tempur.Foto: wikipedia
Kepalanya hitam, sementara itu di bagian dada dan perut berwarna orange dan mencolok. Warna mencolok itu menandakan, jika ia makhluk yang beracun.
Menurut Guru Besar Ilmu Serangga dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Pak Aunu Rauf, yang dikutip dari Kompas.com , mengungkapkan serangga tomcat adalah serangga yang tak asing bagi masyarakat Indonesia.
Di beberapa wilayah Indonesia, serangga tomcat sering kali disebut semut kanai atau semut kayap. Menurut Pak Aunu, tomcat merupakan spesies kumbang Paederus fuscipes .
Nah, kalau nama tomcat itu asalnya dari nama sebuah produk pembasmi pestisida di luar negeri. Selain itu, nama ini juga digunakan sebagai merek produk pengontrol populasi hewan pengerat dan produk lem semut.
Racun pembuat gatal
Serangga bernama Tomcat memang beracun tapi enggak seperti racun bisa ular kobra. Racunnya justru bikin gatal dan kemerahan.
Warga Surabaya yang terkena wabah Tomcat pun merasakan hal yang serupa. Setelah terkena racun, kulit jadi gatal lalu timbul bintik-bintik merah. Kalau makin parah, dia akan menjadi luka dan berair. Waduh, serem juga, nih!
Racun paederi inilah yang menyebabkan kulit terasa gatal. Karena itu, kalau ada Tomcat jangan dipencet karena ia bisa mengeluarkan cairan racun. Sebaiknya disemprot dengan cairan pembasmi pestisisda.
Sudah terlanjur kena racunnya? Ayo, cepat-cepat cuci bagian kulit tersebut dengan air dan sabun beberapa kali supaya racun bisa berkurang.
Kalau, masih belum sembuh juga, pergi ke dokter kulit, yah. Nanti, dokter akan memberikan salep yang mengandung salep Hydrocortisone 1 persen. Yuk, beritahu teman-teman tentang si Tomcat ini!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar